03 Jemaat di Pergamus

Kita akan belajar tulisan yang ditujukan kepada jemaat di Pergamus. Mari kita baca terlebih dahulu ayatnya;

Wahyu 2:12  “Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Pergamus: Inilah firman Dia, yang memakai pedang yang tajam dan bermata dua: 

Wahyu 2:13  Aku tahu di mana engkau diam, yaitu di sana, di tempat takhta Iblis; dan engkau berpegang kepada nama-Ku, dan engkau tidak menyangkal imanmu kepada-Ku, juga tidak pada zaman Antipas, saksi-Ku, yang setia kepada-Ku, yang dibunuh di hadapan kamu, di mana Iblis diam. 

Wahyu 2:14  Tetapi Aku mempunyai beberapa keberatan terhadap engkau: di antaramu ada beberapa orang yang menganut ajaran Bileam, yang memberi nasihat kepada Balak untuk menyesatkan orang Israel, supaya mereka makan persembahan berhala dan berbuat zinah. 

Wahyu 2:15  Demikian juga ada padamu orang-orang yang berpegang kepada ajaran pengikut Nikolaus. 

Wahyu 2:16  Sebab itu bertobatlah! Jika tidak demikian, Aku akan segera datang kepadamu dan Aku akan memerangi mereka dengan pedang yang di mulut-Ku ini. 

Wahyu 2:17  Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat: Barangsiapa menang, kepadanya akan Kuberikan dari manna yang tersembunyi; dan Aku akan mengaruniakan kepadanya batu putih, yang di atasnya tertulis nama baru, yang tidak diketahui oleh siapapun, selain oleh yang menerimanya.” 

Pembahasan

            Jemaat Home CC di manapun berada, di sini kita melihat bahwa Tuhan Yesus begitu keras terhadap jemaat di Pergamus. Tuhan Yesus mengawalinya dengan perkataan, “Wahyu 2:12  “Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Pergamus: Inilah firman Dia, yang memakai pedang yang tajam dan bermata dua pedang selalu identik untuk membunuh ataupun juga untuk melindungi. Pedang bermata dua berarti bahwa ke dua sisi pada pedang tersebut sama-sama tajam. Kalau kita melihat pisau dapur di rumah kita, biasanya pisau dapur hanya tajam satu sisinya saja, sementara pedang yang dimaksudkan dalam ayat ini adalah pedang bermata dua yang tajam kedua sisinya. Hal ini bisa diartikan bahwa pedang ini untuk melindungi dan juga untuk membunuh. Melindungi anak-anak Tuhan dan membunuh kuasa Iblis yang ingin menghancurkan iman anak-anak Tuhan.

Jemaat Home CC di manapun berada, mari perhatikan di Wahyu 2:13  Aku tahu di mana engkau diam, yaitu di sana, di tempat takhta Iblis. Kalau kita membaca ini, maka kalimat tersebut memberikan kesan yang kuat bahwa jemaat di Pergamus diam di tempat takhta iblis. Namun bukan demikian maksudnya. Mari kita lihat versi King James, I know thy works, and where thou dwellest, even where Satan’s seat. Dari versi King James ini, maka artinya adalah Aku tahu pekerjaanmu, dan di mana kamu tinggal, bahkan di mana kursi iblis berada. Jadi sebenarnya Tuhan Yesus sama sekali tidak mengatakan bahwa jemaat Pergamus berada di takhtanya iblis. Jadi ayat ini ingin mengatakan bahwa Tuhan Yesus tahu semua pekerjaan jemaat Pergamus, tahu apa yang mereka lakukan dalam kegiatan keseharian mereka, tahu bagaimana kehidupan rumah tangga dan pelayanan mereka, dan bukan hanya itu saja namun juga tahu di mana mereka tinggal, artinya tahu situasi kehidupan mereka sampai pada kehidupan pribadi jemaat Pergamus, juga Tuhan Yesus tahu di manakah letak tempatnya kursi iblis berada untuk mencobai jemaat Pergamus. Pencobaan ini mungkin dengan sebuah tawaran untuk menikmati kehidupan di dunia namun dengan cara meninggalkan iman mereka.

Maka dari itu, kita juga harus tahu bahwa Tuhan Yesus itu benar-benar mengetahui semua penderitaan dan kesulitan yang kita hadapi sekalipun kita menyimpannya rapat-rapat di dalam kamar kita, sekalipun kita menangis di dalam kamar mandi agar tidak seorangpun tahu penderitaan kita, namun ketahuilah bahwa Tuhan Yesus tahu semua persoalan yang kita tutup rapat dan kita rahasiakan dari orang lain. Tuhan Yesus tahu di mana kita berada di dalam kesunyian, Tuhan Yesus tahu di mana kita berdiam diri dan menggumuli semua persoalan yang ada. Percayalah bahwa Tuhan Yesus tidak pernah meninggalkan kita sendirian menghadapi beratnya persoalan hidup kita. Tuhan Yesus juga tahu bahwa kita sedang dicobai oleh iblis untuk meninggalkan iman kita dengan tawaran kehidupan yang baik di dunia.

Kalimat berikutnya di ayat 12 yang kita baca tadi mengatakan, dan engkau berpegang kepada nama-Ku, dan engkau tidak menyangkal imanmu kepada-Ku, juga tidak pada zaman Antipas, saksi-Ku, yang setia kepada-Ku, yang dibunuh di hadapan kamu, di mana Iblis diam.”

Tuhan Yesus memberikan kesaksian yang luar biasa terhadap jemaat di Pergamus bahwa jemaat di Pergamus telah berpegang kepada nama Tuhan Yesus dan tidak menyangkal imannya. Woww… bukankah ini sesuatu yang luar biasa? Bahwa tindakan iman jemaat di Pergamus diakui oleh Tuhan Yesus sendiri. Demikianlah kita juga harus terus berpegang pada Tuhan Yesus, dan jangan pernah lepaskan iman kepada Tuhan Yesus.

Tuhan Yesus juga mengatakan bahwa jemaat Pergamus tidak menyangkal imannya. Jemaat Home CC, seseorang dapat menyangkal iman bila ia berada di posisi antara hidup dan mati, dan di posisi inilah yang tampaknya dihadapi oleh jemaat di Pergamus. Persoalan yang mereka hadapi bukan hanya sekedar antara makan enak atau tidak enak, antara dapat bonus atau tidak dapat bonus, bukan juga bisa dapat proyek atau tidak dapat proyek. Persoalan yang mereka sedang hadapi adalah apakah saya masih hidup besok ataukah saya mati hari ini. Hal inilah yang sedang dihadapi oleh jemaat Pergamus pada masa itu.

Bahkan Tuhan Yesus juga tidak melupakan seorang yang bernama Antipas, dikatakan “juga tidak pada zaman Antipas, saksi-Ku, yang setia kepada-Ku, yang dibunuh di hadapan kamu, di mana Iblis diam.” Saudara perlu ketahui bahwa Antipas yang dimaksudkan di sini bukanlah Herodes Antipas pada zaman Tuhan Yesus, melainkan seorang martir yang mati karena kesetiaannya kepada Tuhan Yesus. Antipas mati sebagai martir karena dibunuh di hadapan jemaat Pergamus.

Menariknya dikatakan di kalimat selanjutnya bahwa ketika pembunuhan itu terjadi, ada iblis yang diam di situ. Hal ini menunjukkan bahwa pembunuhan terhadap martir Kristus, dan dalam hal ini adalah Antipas, didalangi oleh iblis yang memakai manusia untuk menjadi “kaki tangannya”. Orang-orang yang melakukan pembunuhan ini sudah pasti kerasukan setan dan telah hilang akal karena kebencian yang maksimal terhadap nama Tuhan Yesus dan ajaran-Nya. Namun bagi para martir yang terbunuh, mereka sama sekali tidak dikuasai oleh iblis, justru disambut sendiri oleh Tuhan Yesus Kristus.

Pada kasus Stefanus, mari kita lihat ada yang menarik Kis 7:56-57  “Lihat,” kata Stefanus, “saya melihat surga terbuka dan Anak Manusia berdiri di sebelah kanan Allah!” Anggota-anggota mahkamah itu menutup telinga mereka sambil berteriak-teriak, lalu serentak menyerang Stefanus.” Ketika sebagian orang sedang marah hingga memuncak karena pekerjaan iblis, justru Stefanus yang dibunuh malah melihat surga terbuka dan melihat Tuhan Yesus sedang menyambut kedatangannya ke surga mulia. Kalau seperti ini, apakah Stefanus merasakan kesakitan karena dirajam dengan batu, saya yakin bahwa Stefanus tidak merasakan sakit sama sekali karena ia dilingkupi dengan atmosfer surga, ia melihat surga terbuka, melihat isi surga dan melihat bagaimana Tuhan Yesus menyambutnya.

Namun perlu kita ketahui bahwa seseorang menjadi martir ini merupakan orang-orang pilihan dan tidak semua orang ditentukan untuk menjadi martir. Jadi saudara jangan kuatir kalau memang tidak mendapatkan karunia martir maka tidak akan menjadi martir. Hal ini dapat kita lihat di Wahyu 6:11, Mereka masing-masing diberi sehelai jubah yang putih (yaitu para martir). Lalu mereka disuruh beristirahat sebentar lagi, sampai sudah lengkap jumlah teman-teman seperjuangan (yaitu para martir lainnya) dan saudara-saudara mereka (yaitu para martir yang masih hidup) yang akan dibunuh seperti mereka.

Namun bila memang diberi karunia martir, percayalah bahwa tidak akan merasakan apapun ketika sedang menghadapi kematian, karena Tuhan Yesus sendiri yang akan datang menyambut kedangtangan para martir-Nya.

Kita lanjut di ayat 14 dan 15  “Tetapi Aku mempunyai beberapa keberatan terhadap engkau: di antaramu ada beberapa orang yang menganut ajaran (English: doctrine) Bileam, yang memberi nasihat kepada Balak untuk menyesatkan orang Israel, supaya mereka makan persembahan berhala dan berbuat zinah.” Demikian juga ada padamu orang-orang yang berpegang kepada ajaran (Eng: doctrine) pengikut Nikolaus. 

Sekalipun di ayat sebelumnya jemaat Pergamus adalah jemaat yang luar biasa, namun Tuhan Yesus memberikan teguran kepada mereka karena mereka menganut ajaran Bileam agar jemaat Pergamus yang luar biasa itu bisa disesatkan dan melakukan perzinahan. Dari hal ini kita belajar bahwa sekalipun kita mencintai Tuhan sepanjang hidup kita, iblis akan selalu berusaha menyesatkan kita dengan doktrin dan juga dosa-dosa yang nikmat secara kedagingan.

Kita sebagai anak-anak Tuhan harus saling menopang, menolong dan mendoakan serta waspada agar tidak terpeleset di dalam pelayanan ataupun di dalam kehidupan. Namun toh seandainya ada saudara kita yang terpeleset, janganlah kita menghakimi mereka bahwa mereka tidak lagi layak untuk bangkit, tidak lagi layak bersama-sama di dalam komunitas jemaat, melainkan rangkulkan mereka dengan kasih. Ingat… kalau anak-anak Tuhan tidak merangkul mereka yang jatuh terpeleset di dalam dosa, maka orang-orang dunia sudah siap merangkul, memeluk dan menerima mereka.

Kalau jemaat di Pergamus yang dipuji oleh Tuhan Yesus sendiri di dalam imannya yang rela mati menjadi martir bisa saja terpeleset di dalam doktrin ajaran yang salah serta terpeleset di dalam dosa, artinya kita diajarkan agar jangan merasa kebal dengan dosa, dan karena itulah harus terus menguji setiap ajaran yang kita ajarkan dan yang kita dengar agar iman kita tidak disesatkan. Ingat Mat 18:7  Celakalah dunia dengan segala penyesatannya: memang penyesatan harus ada, tetapi celakalah orang yang mengadakannya. Dan ajaran sesat bukanlah ada di luar gereja, karena ajaran yang ada di luar gereja atau dari dunia tentu kita sudah tahu bahwa ajaran-ajaran tersebut tidak Alkitabiah. Namun ajaran ini dikatakan sesat karena ajaran ini ada di gereja, dikhotbahkan oleh hamba-hamba Tuhan dan banyak pengikutnya. Karena itulah sebagai anak-anak Tuhan kita harus benar-benar menguji setiap ajaran yang kita dengar dan sebagai hamba Tuhan saya juga menguji ajaran-ajaran yang saya sampaikan agar tidak menyesatkan orang yang mendengar khotbah-khotbah saya.

Jemaat Home CC, ajaran sesat itu sangat mengerikan. Mengapa? Karena ajaran sesat juga diyakini sebagai kebenaran dan diyakini berasal dari Allah. Ajaran sesat selalu memakai atas nama Allah agar terkesan benar dan Alkitabiah. Lalu pertanyaan terbesar yang harus kita munculkan dalam benak kita adalah; Bagaimana kita tahu suatu ajaran adalah ajaran sesat atau ajaran benar? Jawabannya adalah kita harus membandingkannya dengan apa yang tertulis di dalam Alkitab. Ingat, di dalam Alkitab! Artinya dari Perjanjian Lama hingga Perjanjian Baru, dari Kejadian hingga Wahyu. Bukan hanya ayat-ayat tertentu yang dipegang untuk dijadikan patokan, namun mengabaikan ayat-ayat lain tidak sepaham dengan pemikiran kita.

Saya beri contoh ajaran yang keliru namun dipegang oleh banyak hamba Tuhan dan orang Kristen, misalnya seperti ini, “Ikut Tuhan pasti diberkati melimpah, kita tidak akan kekurangan, kita tidak akan tertimpa masalah, kita akan terus naik dan tidak turun, kita akan jadi kepala dan bukan ekor.” Kalimat-kalimat tersebut memang ada di dalam Alkitab, namun dengan mengajarkan secara tidak seimbang atau hanya satu bagian dan menutupi bagian lain, ini bisa menjadi ajaran sesat karena tidak menyampaikan kebenaran yang utuh. Hal yang benar adalah; bahwa di bagian Alkitab yang lain dikatakan, “Luk 9:23  “Kata-Nya kepada mereka semua: “Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku.” Dikatakan bahwa kita harus memikul salib setiap hari, salib ini tentu berbicara kesukaran, bukan berbicara materi, atau uang, namun penderitaan sebagai anak-anak Tuhan.

Kita lihat di 2 Kor 4:16  Sebab itu kami tidak tawar hati, tetapi meskipun manusia lahiriah kami semakin merosot, namun manusia batiniah kami dibaharui dari sehari ke sehari.  Paulus mengatakan bahwa tubuh manusianya atau tubuh jasmaninya semakin merosot, sementara banyak hamba Tuhan mengatakan bahwa sakit penyakit adalah dari iblis.

Di Mat 7:24-27 mengenai dua macam dasar yang pernah dikhotbahkan Ps. Yotam Sugihyono pada tanggal 6 Nop 2022, dijelaskan bahwa anak-anak Tuhan yang memiliki iman yang benar juga mengalami yang namanya hujan, banjir dan badai dalam kehidupannya.

Jadi saya mau tekankan untuk kita semua, hati-hatilah dengan penyesatan dan ajaran yang tidak sehat atau tidak seimbang. Kita percaya bahwa Tuhan pasti memberkati kita sebagai anak-anak-Nya, namun cintailah Tuhan bukan karena ingin berkat-Nya, cintailah Tuhan karena Ia adalah Tuhan dan Bapa kita, di mana kita berhutang akan kebaikan-Nya dan karena kematian-Nya di atas kayu salib.

Kita lanjutkan di Wahyu 2:16-17  Sebab itu bertobatlah! Jika tidak demikian, Aku akan segera datang kepadamu dan Aku akan memerangi mereka dengan pedang yang di mulut-Ku ini.  Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat: Barangsiapa menang, kepadanya akan Kuberikan dari manna yang tersembunyi; dan Aku akan mengaruniakan kepadanya batu putih, yang di atasnya tertulis nama baru, yang tidak diketahui oleh siapapun, selain oleh yang menerimanya.” 

Dari hal ini kita belajar bahwa sekalipun kita pelayanan dengan luar biasa kepada Tuhan, namun bila kita membiarkan ajaran sesat ada di hidup kita dan kenikmatan dosa secara terus menerus, dan tidak bertobat maka Tuhan akan justru akan datang dan memerangi kita. Di Rom 8:31 dikatakan “Sebab itu apakah yang akan kita katakan tentang semuanya itu? Jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita?” Tuhan katakan jika Allah di pihak kita, tidak ada yang melawan kita, namun bila kita tidak dipihak Allah, maka Allahlah yang menjadi lawan kita. Karena itu kita harus waspada.

Dan terakhir kita harus setia ikut Tuhan sampai akhir hidup kita, dan ketika kita telah selesai di hidup ini, maka Tuhan akan mengaruniakan kehidupan kekal selamanya untuk kita. Mari setialah kepada Tuhan, waspadalah dengan ajaran sesat, dan ujilah setiap ajaran dengan Firman Tuhan itu sendiri. Amin

Ps Jimmy Lizardo



04 Jemaat di Tiatira