Rev 3:7 “Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Filadelfia: Inilah firman dari Yang Kudus, Yang Benar, yang memegang kunci Daud; apabila Ia membuka, tidak ada yang dapat menutup; apabila Ia menutup, tidak ada yang dapat membuka.
Rev 3:8 Aku tahu segala pekerjaanmu: lihatlah, Aku telah membuka pintu bagimu, yang tidak dapat ditutup oleh seorangpun. Aku tahu bahwa kekuatanmu tidak seberapa, namun engkau menuruti firman-Ku dan engkau tidak menyangkal nama-Ku.
Rev 3:9 Lihatlah, beberapa orang dari jemaah Iblis, yaitu mereka yang menyebut dirinya orang Yahudi, tetapi yang sebenarnya tidak demikian, melainkan berdusta, akan Kuserahkan kepadamu. Sesungguhnya Aku akan menyuruh mereka datang dan tersungkur di depan kakimu dan mengaku, bahwa Aku mengasihi engkau.
Rev 3:10 Karena engkau menuruti firman-Ku, untuk tekun menantikan Aku, maka Akupun akan melindungi engkau dari hari pencobaan yang akan datang atas seluruh dunia untuk mencobai mereka yang diam di bumi.
Rev 3:11 Aku datang segera. Peganglah apa yang ada padamu, supaya tidak seorangpun mengambil mahkotamu.
Rev 3:12 Barangsiapa menang, ia akan Kujadikan sokoguru di dalam Bait Suci Allah-Ku, dan ia tidak akan keluar lagi dari situ; dan padanya akan Kutuliskan nama Allah-Ku, nama kota Allah-Ku, yaitu Yerusalem baru, yang turun dari sorga dari Allah-Ku, dan nama-Ku yang baru.
Rev 3:13 Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat.”
Jemaat Home CC, perlu kita ketahui bahwa kota Filadelfia ini didirikan pada tahun 189 SM oleh Raja Eumenes II dari Pergamum atau juga disebut Pergamon. Raja Eumenes II ini sangat mengasihi seorang saudaranya, karena itulah Raja Eumenes II ini terkenal dengan nama “orang yang mengasihi saudara” atau Filadelfia. Kata Filadelfia sendiri berasal dari bahasa Yunani fila atau filia yang berarti “mengasihi” dan “Adelpos” yang berarti saudara.
Maka kota yang didirikan oleh Raja Eumenes II ini diberi nama Filadelfia, dan kota ini masih ada sampai sekarang dan dikenal dengan nama kota Alasehir.
Adapaun tujuan pendirian kota ini adalah untuk menyebarkan kebudayaan Yunani, supaya bisa mempengaruhi kota-kota sekitar seperti Misia, Lidia, Frigia dll. Karena hal ini maka pintu gerbang kota Filadelfia tidak pernah ditutup, pintu gerbang kota ini selalu terbuka dengan dimaksudkan agar orang-orang dapat lalu lalang dan keluar masuk kota ini, dan bahasa dan kebudayaan Yunani tersebar melalui perdagangan. Inilah sedikit mengenai latar belakang kota Filadelfia.
Kita akan melihat ayat di Why 3:7 dikatakan “Inilah firman dari Yang Kudus, Yang Benar, yang memegang kunci Daud; apabila Ia membuka, tidak ada yang dapat menutup; apabila Ia menutup, tidak ada yang dapat membuka.”
Kita tahu bahwa pribadi “Yang Kudus dan Yang Benar” adalah Tuhan Yesus sendiri dan Ia sendiri memegang kunci Daud. Untuk mengerti arti “Pemegang kunci Daud” ini maka kita harus melihat sejarah ketika kata ini muncul pertama kali di Yes 22:22 “Aku akan menaruh kunci rumah Daud ke atas bahunya: apabila ia membuka, tidak ada yang dapat menutup; apabila ia menutup, tidak ada yang dapat membuka.”
Menurut Commentary dari Robert Hawker, orang yang dipercaya memegang kunci dalam kerajaan Daud adalah Elyakim anak Hilkia. Elyakim mengenakan jubah, ikat pinggang, dan semua pemerintahan diserahkan ke dalam tangannya, sehingga ia menjadi bapa bagi penduduk Yerusalem dan keluarga Daud. Jadi Elyakim berkuasa membuka dan menutup pintu di dalam kerajaan Daud. Bila hal ini dikaitkan dengan Wahyu 3:7, maka artinya adalah bahwa Tuhan Yesus sendiri yang memegang kunci kerajaan Daud, atau kunci kerajaan Sorga dan sama seperti pintu gerbang kota Filadelfia yang selalu terbuka, maka apabila Tuhan Yesus membuka pintu penginjilan, tidak ada seorangpun yang dapat menutupnya, namun ketika kasih karunia pemberitaan Injil telah ditutup, maka tidak akan ada yang dapat membukanya, tidak ada kesempatan kedua karena telah tiba kesudahan akhir zaman.
Jadi ketika di masa itu hingga masa sekarang pintu penginjilan masih terbuka, maka kita akan terus memberitakan Injil.
Di ayat selanjutnya, yaitu di ayat 8 dikatakan bahwa Allah tahu segala hal yang dilakukan oleh jemaat di Filadelfia dalam hal pemberitaan Injil dan bagaima jemaat ini menghadapi gempuran kebudayaan Yunani yang merusak moral dan ajaran Injil. Namun pesan kepada jemaat Filadelfia ini dikatakan bahwa pintu penginjilan telah dibuka dan tidak ada seorangpun yang dapat menutupnya. Sekalipun jumlah jemaat Filadelfia tidak banyak dan kekuatan sumber daya yang mereka miliki tidak seberapa, namun jemaat ini dipuji karena kesetiaannya dan tidak meninggalkan iman sekalipun tawaran dunia begitu luar biasa menggempur iman mereka.
Perlu diketahui bahwa karena kota Filadelfia ini begitu terbuka, maka terjadi proses saling mempengaruhi dan kebudayaan Yunani yang sekuler serta amoral menjadi tantangan sangat berat bagi jemaat Filadelfia pada saat itu. Karena tantangan yang besar dan berat inilah maka Tuhan Yesus memberikan pujian kepada jemaat Filadelfia yang tetap setia di tengah kejahatan kota Filadelfia ini.
Namun kita melihat di ayatnya yang ke 9 bahwa ternyata ada jemaah iblis di antara jemaat Filadelfia dan yang menyebut diri mereka sebagai orang Yahudi namun ternyata bukan orang Yahudi. Jemaat ini telah memberikan pengaruh yang begitu buruk di tengah-tengah jemaat Filadelfia ini. Dan atas peristiwa ini, Tuhan Yesus tidak akan tinggal diam, melainkan akan memberikan hukuman kepada jemaat iblis ini. Hukuman mereka ini semata-mata karena Tuhan Yesus mengasihi jemaat Filadelfia.
Dari hal ini kita belajar bahwa terkadang Tuhan segera menghukum orang-orang yang bersalah, namun juga tidak jarang Tuhan Yesus membiarkan mereka dan akan menghukumnya pada akhir zaman kelak. Mengenai hal ini, kita tidak mampu memahami mengapa hal ini Tuhan lakukan. Karena itulah ketika ada orang yang berbuat jahat kepada kita dan Tuhan tidak menghukum mereka, ketahuilah bahwa kejahatan mereka tidak Tuhan lupakan. Hanya masalah waktu saja sampai mereka menerima hukuman yang setimpal dengan kejahatan mereka.
Di ayat yang ke 10, Tuhan Yesus juga memberikan pujian kepada jemaat Filadelfia karena jemaat ini menuruti firman Tuhan dan tekun menantikan pertolongan Tuhan Yesus. Karena kesetiaan ini, maka Tuhan Yesus mengatakan akan melindungi jemaat Filadelfia dari hari pencobaan.
Jemaat Home CC, perlu kita ketahui bahwa kota Filadelfia ini ada di jalur gempa sehingga sering terkena gempa. Gempa terhebat pernah terjadi di tahun 17 M yang menghancurkan Filadelfia dan 10 kota disekitarnya. Hari gempa itu kemudian dikenal dengan nama Horatoperasmos, atau hari pencobaan, karena itulah di ayat 10 dikatakan “hari pencobaan”. Maka di ayat ke 10 jemaat Filadelfia yang sudah begitu familiar dengan nama Horatoperasmos, sangat mengerti arti dari ayat 10 ini, “Karena engkau menuruti firman-Ku, untuk tekun menantikan Aku, maka Akupun akan melindungi engkau dari hari Horatoperasmos”.
Demikian juga dengan diri kita, ketika kita mengalami persoalan yang berat, hari pencobaan yang berat dan permasalahan yang tidak mungkin disampaikan kepada orang lain atau sakit penyakit mematikan, percayalah bahwa kita tidak akan ditinggalkan sendiri oleh Tuhan Yesus. Ia akan terus menemani kita dalam menjalani hari-hari yang berat dan melelahkan.
Di ayat 11 dikatakan bahwa “Aku datang segera. Peganglah apa yang ada padamu, supaya tidak seorangpun mengambil mahkotamu.” Hal ini karena himpitan, siksaan dan tekanan yang begitu besar dihadapi oleh jemaat Filadelfia pada waktu itu sama sekali tidak diabaikan oleh Tuhan Yesus. Ia berjanji bahwa Tuhan Yesus akan datang segera untuk menolong mereka dan yang terpenting adalah agar jemaat ini tetap memegang iman, tetap setia sehingga tidak ada orang yang mengambil mahkota dari hidup mereka.
Demikian juga dengan diri kita, marilah kita terus setia mengiring Tuhan Yesus, sekalipun mungkin saja kita jatuh bangun dalam kehidupan ini. Jangan menyerah dan jangan putus asa sekalipun hidup yang kita jalani ini sungguh berat, karena akan tiba saatnya kita mendapatkan mahkota kehidupan kekal seperti yang telah Tuhan Yesus janjikan kepada kita anak-anak-Nya.
Di ayat ke 12 dikatakan “Barangsiapa menang, ia akan Kujadikan sokoguru di dalam Bait Suci Allah-Ku, dan ia tidak akan keluar lagi dari situ; dan padanya akan Kutuliskan nama Allah-Ku, nama kota Allah-Ku, yaitu Yerusalem baru, yang turun dari sorga dari Allah-Ku, dan nama-Ku yang baru.”
Jemaat Home CC, seperti yang telah saya sampaikan sebelumnya bahwa kota Filadelfia ini sering terjadi gempa, baik gempa besar maupun gempa kecil. Dan karena kota ini sering terjadi gempa, maka untuk tinggal di kota ini ada perasaan yang tidak aman. Ketika gempa terjadi, banyak penduduk kota ini yang keluar rumah mendirikan tenda di luar rumah atau juga mengungsi dan keluar dari kota Filadelpia.
Karena latar belakang inilah maka di ayat 12 dikatakan “barangsiapa menang akan kujadikan sokoguru atau pilar dalam Bait Suci Allah-Ku.” Ketika jemaat Filadelfia mendengar bahwa yang menang akan dijadikan sokoguru yang artinya adalah pilar atau tiang yang kokoh, maka mereka paham bahwa sekalipun ada banyak “gempa” masalah yang harus dihadapi dalam kehidupan jemaat Filadelfia, namun mereka yang setia dan menang terhadap persoalan akan menjadi tiang yang kuat, kokoh dan tidak tergoncangkan.
Masih ayat 12, kalimatnya dilanjutkan dengan kalimat berikut, “dan padanya akan Kutuliskan nama Allah-Ku, nama kota Allah-Ku, yaitu Yerusalem baru, yang turun dari sorga dari Allah-Ku, dan nama-Ku yang baru.” Untuk memahami hal ini, kita harus melihat sejarah dan kembali pada peristiwa yang terjadi pada masa itu.
Ketika gempa besar tahun 17 M terjadi, kaisar Roma yang pada waktu itu memerintah adalah Kaisar Tiberius dan ia membebaskan kota Filadelfia ini dari pajak dan membantu pembangunan kota ini kembali. Maka untuk menghormati dan menghargai apa yang dilakukan oleh Kaisar Tiberius ini, nama kota Filadelfia ini diganti dengan nama Neo Kaisarea atau kota kaisar yang baru. Nama ini kemudian digunakan hingga 30 tahun berikutnya.
Kemudian muncul Kaisar Vespasianus yang merupakan ayah dari Jendral Titus yang menghancurkan Bait Suci, Kaisar Vespasianus ini mengganti nama kota Filadelfia ini lagi dengan nama Flavia yang merupakan marganya sendiri yaitu Titus Flavius Vespasianus. Jadi kota Filadelfia ini telah 2x berubah nama dan menggunakan nama baru. Sehingga tidak kebetulan di ayat 12 juga dikatakan ada 2 hal yang baru, yaitu “Yerusalem Baru” dan “nama-Ku yang baru”.
Jadi perlu kita pahami bahwa arti dari “Yerusalem Baru” dan nama-Ku yang baru” sama sekali bukanlah karena ada kota Yerusalem yang lain dan baru yang turun dari sorga menggantikan kota Yerusalem yang telah ada di Israel. Jangan memaknai ayat-ayat ini secara hurufiah. Juga jangan sampai kita salah memahami bahwa nama Tuhan Yesus telah diganti dengan nama yang baru, sama sekali bukan.
Pada peristiwa sejarah kala itu, kota Filadelfia telah mendapatkan 2x nama yang baru, namun sekalipun namanya baru, kotanya tetap sama. Dan nama yang baru ini juga karena memberikan penghargaan kepada Kaisar Tiberius yang membebaskan pajak serta memberikan penghargaan kepada Kaisar Vespasianus, dengan nama Marga-nya yaitu Flavius.
Dengan demikian, kita tidak boleh memaknai ayat ini dengan hurufiah, melainkan kita memaknainya; bahwa ketika kita sudah setia kepada Tuhan Yesus, maka kita adalah pilar-pilar yang kuat dan ada di jemaat, dan kita diberikan tempat yang terbaik, di mana diri kita diberikan penghargaan karena keberadaan diri kita yang memberikan pengaruh yang baik kepada jemaat yang lain. Pendek kata, “kita menjadi berkat” di tempat di mana kita berada, khususnya di jemaat tempat kita melayani.
Kemudian surat kepada Filadelfia ini ditutup di ayat 13 dengan kalimat, “Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat.” Ini adalah kalimat untuk mengingatkan kepada jemaat Filadelfia bahwa mereka harus mendengarkan apa yang dikatakan Roh Allah kepada jemaat Filadelfia.
Setelah kita membaca dan saya menjelaskan tulisan yang disampaikan kepada jemaat di Filadelfia, maka ada beberapa hal yang perlu kita ingat baik-baik di penghujung khotbah saya ini;
- Sekalipun lingkungan sekitar kita semakin berubah menjadi buruk dan sekalipun magnet duniawi begitu kuat, kita harus terus menguatkan diri kita di dalam Tuhan agar tidak terbawa arus duniawi dan kemudian meninggalkan iman kita.
- Memang mungkin kita mengalami penderitaan dan permasalahan yang berat di dalam hidup, namun seperti yang firman Tuhan sampaikan di ayat 8 bahwa Tuhan mengetahui semua apa yang kita lakukan dan kita alami, karena itu kita harus pahami bahwa Allah memahami dan turut merasakan semua penderitaan yang kita alami. Allah peduli dengan diri kita dan semua penderitaan yang kita alami.
- Kita harus setia kepada Tuhan sampai selamanya sampai kita berpulang, karena ketika kita berpulang ke surga, kita akan mendapatkan mahkota dan kita akan tinggal di surga mulia kekal selamanya. Amin
Ps Jimmy Lizardo